SEKELUMIT KISAHKU BERSAMA SEPEDA ITU.. :D
SEKELUMIT KISAHKU BERSAMA SEPEDA ITU..
Hari ini
sungguh menyenangkan.. perjalanan yang panjang bersama mbak nia,, lely,, vika
dan ira,, bersepeda menyusuri sepanjang jalan dari uin suka-gramedia-jalan
mataram-gembiraloka-JEC-sepanjang jalan janti-kembali ke uin suka..
Mengingatkanku
pada pengalaman2 lucuku bersama sepeda hitam itu..
Ini tulisan
yang aku tulis akhir tahun 2011 yang lalu..
SEKELUMIT
KISAHKU BERSAMA SEPEDA ITU.. (sekedar berbagi senyum saja..)
ini ceritaku bersama sahabat karibku (hehe :D) yang bernama si sepeda hitam.. bagaimana bukan sahabat karib.. kemana aku pergi,, selalu ada si hitam ini.. ke kampus,, ke kos temen,, beli makan.. si hitam selalu ada bersamaku.. Sepeda hitam ini telah menjadi salah satu bagian dalam lembaran2 pengalaman hidupku.. tentu banyak banget pengalaman lucu aku bersama sepeda ini.. sepeda ini telah ikut andil dalam mewarnai hari-hariku..
ini ceritaku bersama sahabat karibku (hehe :D) yang bernama si sepeda hitam.. bagaimana bukan sahabat karib.. kemana aku pergi,, selalu ada si hitam ini.. ke kampus,, ke kos temen,, beli makan.. si hitam selalu ada bersamaku.. Sepeda hitam ini telah menjadi salah satu bagian dalam lembaran2 pengalaman hidupku.. tentu banyak banget pengalaman lucu aku bersama sepeda ini.. sepeda ini telah ikut andil dalam mewarnai hari-hariku..
Makasih
sepedaku,, karena dirimu aku tidak lagi harus berlari2 mengejar waktu agar
tidak terlambat mencari ilmu..
Berawal dari
ketika orang tuaku menjengukku di sini.. datang bersama kejutan istimewa..
membawakanku sebuah sepeda.. Bukan, bukan sepeda viksi atau sepeda mini yang
sedang ngetren itu.. Namun sebuah sepeda sederhana, berwarna hitam putih,
berhias corak batik mega mendung di badan sepedanya.. itulah perjumpaan
pertamaku dengan si hitam itu..
Seperti yang teman-teman dekatku tahu, sejak kecil masih ingusan hingga kini tidak lagi ingusan ini.. :D hehe.. Aku tidak bisa mengendarai sepeda.. Mungkin banyak orang heran dan bertanya, sudah umur segini belum bisa bersepeda, sepeda ontel lagi.. Aku sendiri juga bingung, kalo ditanya kenapa ndak dari dulu waktu kecil belajar sepedanya.. pasalnya dulu ketika kecil,, aku juga belajar sepeda kok seperti yang lainnya.. tapi ya,, belajar sepeda roda tiga melulu.. hahaha :D
Namun ketika
aku di sini sekarang,, di sebuah kota yang dikenal sebagai kota gudeg ini.. aku
seperti mendapat dorongan,, aku harus bisa naik sepeda (naik si bisa,,
mengendarai itu lho,, ndak bisa.. :D) kuliah telat,, praktikum juga telat..
haduh,, padahal dah jalan cepet dari asrama..
Aku memutar memori, menjejaki masa ketika disini aku mulai belajar sepeda..
hari pertama
ketika aku mulai menaiki sepeda ini.. tekadku untuk dapat belajar sepeda cukup
besar.. hingga tekad itu menyulutkan semangat yang besar dalam diri ini.. namun
ternyata, seperti dugaaanku, belajar sepeda memang cukup sulit bagiku..
Hari kedua latihan, masih seperti hari pertama.. masih perlu bantuan seorang teman untuk mendorong sepeda ini dari belakang.. begitu sang teman melepaskan pegangan,, maka jatuh pulalah aku tersungkur di tanah lapangan yang luas..
Latihan
ketiga keempat,, sedikit perkembangan.. aku bisa bertahan,, meski masih dengan
bantuan.. tetap bertahan,, menjaga keseimbangan,, meski tanpa dijaga besi
belakangnya.. dan aku dapat melangkahkan kakiku mengikuti irama gerak rotasi
yang ditimbulkan oleh kayuhan kaki ini..
sedangkan latihan kelima, aku baru dapat menggerakkan sepeda ini dengan usahaku sendiri tanpa bantuan sang teman baik hati yang mau mendorongku dari belakang.. aku bisa,, ini berkat ayah yang datang kemari untuk melatihku dengan kesabarannya yang tinggi..
Sepeda ini
juga menjadi saksi bisu dari pengalaman2 lucu yang aku alami untuk sebuah tekad
bernama "belajar naik sepeda"..
setelah aku belajar sepeda dengan ayah.. ayah berpesan,, jangan turun dulu ke jalan raya ya.. maka pagi itu aku belajar naik sepeda di sebuah jalan kecil di depan asrama.. jalan kecil dari tanah, diantara hijaunya sawah dan perkebunan..
wah,, sejuknya
angin dan dinginnya embun sungguh menyegarkan hati.. Bau tanah basah masih
tercium bersama asrinya aroma khas persawahan.. namun kerikil dan pasir menjadi
rintangan yang cukup sulit dihadapi.. hingga ketika kukayuh sepeda itu
melintasi diantara sawah dan perkebunan, aku terkejut pada sebuah batu yang
merintangi jalan itu dan membuat sepeda berbelok menuju sawah.. walhasil sepeda
terperosok ke pinggiran sawah bersama si pengendara ini.. hehehe :D.
baju
belepotan lumpur, sendal jepit satu2nya pun terperangkap di dalam lumpur.. Aku
hanya sempat menyelamatkan sepeda kesayanganku ini, tanpa mempedulikan sendal
satu2nya yang aku punya itu.. tidak tahu apakah sendal itu masih ada di sawah
itu atau tidak.. mungkin masih ada.. haha :D hingga ketika aku kembali ke
asrama, sontak seluruh penghuni asrama menertawaiku.. haha :D hastin,, hastin..
ceritaku
tidak berhenti di situ saja..
hari pertama aku memberanikan diri berangkat kuliah mengendarai sepeda ini..
masih dengan
perasaan takut,, aku melajukan sepeda ini menuju jalan raya yang menurutku
jalan itu termasuk jalan yang cukup ramai dengan lalu lintas kendaraan..
mengayuh sepeda diantara debu dan deru jalanan.. ada kejadian lucu,, ketika aku
hendak menuju jalan besar.. menabrak gerobak bakso yang masih kosong..
begitulah singkat kejadiannya..
hari berikutnya menabrak mobil kijang yang sedang berhenti di pinggiran jalan. hehehe :D
hari berikutnya menabrak mobil kijang yang sedang berhenti di pinggiran jalan. hehehe :D
kejadian
lain yang membuatku amat bersalah pula pada pengguna jalan yang lain..
yaitu saat
pagi itu aku terburu-buru ingin sampai ke kampus,, ketika sampai di pertigaan
menuju jalan besar,, sepedaku menabrak seorang wanita kira2 berusia 25an.. tubuh
wanita itu terdorong ke depan.. Ya,, Allah.. bagaimana ini.. “mbaknya,, ndak
pa2??” justru kata2 itu terucap pertama kali dari salah seorang korban sepeda
ini.. “ndak pa2 mbak.. maaf banget ya mbak.. mbaknya gimana,, ada yang luka
mbak?? Tanyaku pada mbak2 yang masih kuingat jelas wajahnya yang baik hati
itu.. “maaf banget ya mbak..” ujarku berkali2.. “iya,, gak pa2..” aku masih
merasa bersalah dengan kejadian itu.. karena aku belum bisa mengerem sepeda
ini,, seorang pejalan kaki menjadi korban tabrak sepedaku ini.. :D
masih dengan
cerita tentang kejadian2 unik yang aku alami bersama sepeda ini..
di jalan
depan kampus,, ketika hendak menyeberang.. lagi2 satu masalah yang belum bisa
terselesaikan,, mengontrol rem sepeda.. walhasil menabrak motor yang sedang
melaju di depan.. yah,, satu lagi korbanku.. meski sepeda ini yang menabrak
terlebih dahulu,, namun yang pasti sepeda ini pulalah yang terjatuh tergeletak
di aspal bersama sang pengendara sepeda ontel.. :D
ada lagi
satu pengalaman yang membuatku menjadi berhati2 ketika di jalanan.. ini terjadi
di jalan belokan uin.. terserempet motor yang melaju cukup kencang.. mbak2 si
pengendara motor pun berhenti meminta maaf dan membantuku mengangkat sepeda.. (sepertinya
hal ini jangan sampai ibuku tahu.. hehe :D bisa2 ibuku lebih khawatir lagi aku
sering jatuh seperti ini..) kepala berkunang2 karena sedikit terbentur di
aspal,, hanya lecet sedikit saja di lutut dan lengan.. tak apa2 ibu,, aku sudah
kebal jatuh bangun di jalan raya.. haha :D
cukuplah,, sejak
itu aku menjadi lebih berhati2,, belajar memberhentikan sepeda dengan baik..
itu kisahku
bersama sepeda kesayanganku..
Komentar
Posting Komentar