ISTANA INDAH ITU BERNAMA AHaCe..

ISTANA INDAH ITU BERNAMA AHaCe..

Bagi penulis AHC adalah istananya.. Ya,, istana.. istana dimana kebahagian selalu ada di sana.. bukan,, bukan karena bangunanannya megah seperti istana.. istana selalu identik dengan keindahan.. indahnya AHC tidak hanya dari segi bangunannya yang tertata rapi dan ada tanaman2 hias di depannya.. namun keindahan AHC lebih karena kehangatan para penghuninya.. membuat siapa saja merasa bahagia berada di sini.. termasuk si penulis yang hingga saat ini menjadi salah satu penghuni di kamar nomer 19 asrama ini..


AHC?? Abdul Hadi Centre.. di sini penulis tidak akan membicarakan kebiasaan jelek AHC kok.. para penghuni AHC yang suka telatan kalo berangkat ngaji.. hihihi :D (eits jangan bilang penghuni yang lain ya,, kalo penulis nulis kalimat tadi di blog ini.. bisa2 si penulis bakal di demo oleh seluruh penghuni asrama gara2 keceplosan bilang kebiasaan jelek itu.. :D) Enggak,, aku gak bermaksud mbuka kebiasaan jelek AHC.. hanya sebagai instrospeksi diri sendiri aja kok,, untuk ke depannya jangan telat lagi berangkat ngajinya..


Diceritakan sebuah wilayah kerajaan bernama Wahid Hasyim,, disitu berdiri bermacam2 istana.. dan AHClah salah satunya.. istana yang paling menyenangkan bagi penulis.. dimana dikepalai seorang ratu bernama mbak imas,, dibantu oleh selir mbak tari.. dan semua penghuni AHC adalah dayangnya.. (haha :D mungkin si penulis lagi demam dong yi.. itu lho,, drama kerajaan korea..)

kesederhanaan para penghuninya,, kerendahatian dan keramahan para penghuninya,, keceriaan, canda dan tawa begitu terasa dalam sebuah bangunan yang cukup megah ini.. bangunan yang letaknya dikelilingi oleh sawah yang hijau di samping kanan dan depan asramanya.. dibelakangnya terdapat kolam ikan yang luas.. sedangkan di samping kiri adalah lapangan yang tidak kalah luasnya..
kekompakan membuat para penghuni merasa sungguh beruntung berada di dalam sebuah keluarga besar bernama AHC.. Masing2 penghuni memiliki karakternya masing2.. berasal dari berbagai macam daerah membuat kami belajar banyak untuk saling menghargai,, saling mengerti satu sama lain.. belajar banyak tentang ciri khas daerah asal para penghuni yang lainnya,, belajar bahasa daerah yang lainnya.. belajar toleransi,, belajar memberi & menerima,, belajar bertanggung jawab,, belajar saling membantu,, belajar kedisiplinan..


Ya,, disinilah aku mendapatkan pembelajaran hidup.. dan pembelajaran hidup semua itu tidak didapat melalui mata kuliah-mata kuliah yang ada di kampus.. berbagai mata kuliah yang sebagian besar berkutat dengan rumus2 yang membuatku lama2 menjadi pusing sendiri,, belum begitu memahami kumpulan rumus2 yang tertulis di lembaran2 buku catatan itu.. dan meski aku berkutat dengan rumus2 itu.. namun aku sering bertanya,, untuk apa sebenarnya Isac Newton,, menciptakan hukum newton.. apakah perlu setiap benda yang diam maupun yang bergerak harus dihitung gayanya.. atau Einstein yang menemukan teori relativitas.. (hei,, penulis kamu jangan durhaka dong sama pendidikan fisika.. :D ya,, mungkin dengan penemuan2 para ilmuwan itu kamu lebih menyadari Keagungan ALLAH SWT melalui segala ciptaanNya di muka bumi ini.. bahwa segala benda di muka bumi ini mengandung pembelajaran yang sebaiknya dikau ditelusuri..)


Ketika pertama kali aku menginjakkan kaki ini,, di sebuah bangunan bercat putih dengan gerbang yang tinggi itu.. ada sedikit rasa takut yang terbersit dalam hati ini.. apakah aku bisa beradaptasi dengan para penghuni yang sebagian besar itu, belum aku kenal sama sekali.. namun perasaan takut itu hilang begitu saja ketika aku mengenal satu-persatu mereka.. mereka para penghuni yang meski baru saling mengenal,, namun senyum dan sapa cukup untuk menghangatkan suasana..
Ketika waktu terus bergulir,, hari berganti minggu,, minggu berganti bulan,, bulan berganti bulan selanjutnya.. kekompakan terjalin begitu saja tanpa terasa.. canda dan tawa ikut menghiasi suasana asrama.. berbagai ciri khas masing2 penghuni menjadi keunikan tersendiri di tengah suasana..


Dan di sinilah kami seutuhnya menjadi diri kami sendiri.. yang berasal dari daerah yang ngapak seperti kebumen,, cilacap,, purbalingga termasuk wonosobo,, tetap dengan bahasa ngapaknya.. padahal kalo dah di kampus,, pada gengsi pake bahasa ngapak,, pakai bahasa indonesia melulu.. pake bahasa indonesia aja,, si penulis ini dibilang medok bgt.. (gitu si kata temen prodi yang dari sunda).. haduh,, ya sudahlah pede aja pake bahasa sendiri,, yang penting mereka yang tau jawa mengerti maksudnya.. hohoho :D (ngomong2 ada yang protes ndak ya kalo wonosobo dibilang ngapak.. penulis jg bingung wonosobo itu masuk ngapak apa gak,, kalo dibilang ngapak tapi jelas logatnya gak sama kok sama kebumen cs.. tpi kalo dibilang gak ngapak kecampuran bahasa “nyong”) ya sudah,, aku sebut aja wonosobo itu semi ngapak.. hihi :D sedikit beda sama ngapak.. wonosobo sendiri aja beda kok masing2 logatnya.. ada yang halus,, ada yang ngapak..
Dan di sini aku menemukan 3 kawan yang asal daerahnya sama denganku,, wonosobo.. ary fiartiningsih,, upik dan tentu saja lely listyawati..


Berbicara tentang ngapak,, aku teringat pada debat kusirku bersama mbak tari (kebumen) dan miftah (cilacap) tentang sebuah kata.. wonosobo mengatakan keprige,, cilacap mengatakan kepriwe,, kebumen mengatakan kepriye.. debat kusir menentukan yang mana kira2 yang paling halus bahasanya.. ndak selesai2 itu mah,, semuanya kan sama2 ngapak.. penyelesaiannya yang paling halus ya,, kepripun.. hoO sii?? Hihihi :D


Ya begitulah,, sebagian besar penghuni sepertinya berasal dari daerah ngapak.. dan lucunya yang bukan daerah ngapak tertular menjadi ngapak pula.. HIDUP NGAPAK.. huuhuhuhu.. :D/ (ketawa ala chibi maruko chan..) bangga dong sama bahasanya sendiri2,, jadi diri sendiri..


Banyak sekali yang membuat kekompakan AHC begitu terasa nyata.. yel2,, lagu2 dan tepuk khas AHC (bikinan taqiya dan entah siapa yang membuatnya..) dan jos yek khas AHC (dipelopori miftah & ivada) sebagai sedikit bukti kekompakan kami semua.. :D


meski pernah ketika awal2 aku berada di sini,, aku sempat sedih kuwalahan membagi waktu antara kuliah,, madin,, mengerjakan seabrek tugas kuliah dan laporan2 praktikum yang sungguh menyita waktuku.. aku sempat down sedih,, ketika hari itu aku dinyatakan inhall suatu praktikum.. itu terjadi karena aku melalaikan tugas laporan itu hingga walhasil laporan itu aku kerjakan dengan SKS (sistem kebut semalam) dengan tidak tidur semalaman.. padahal pagi itu aku telah berlari sangat kencang namun tetap saja aku terlambat.. ditambah lagi aku tidak bisa menjawab pertanyaan pretest praktikum yang pertanyaannya seperti ini “apakah arti pengukuran itu??”.. (haduh,, inhall kok materi pengukuran..) aku pulang,, berjalan kaki dengan sempoyongan.. menahan tangisku yang rasanya sungguh ingin tumpah saat itu juga.. setelah sampai asrama maka tangisku tumpah tak dapat dibendung lagi.. 


sejak itu aku menyadari bahwa waktu sangat berharga bila disia2kan begitu saja.. bahwa waktu itu tidak akan menunggu kita untuk bersantai2 saja.. karena detik,, menit,, jam,, hari,, tidak akan pernah sejenak berhenti.. berjalan terus tanpa bisa kita mencegahnya.. aku mulai belajar menata waktu,, sehingga aku tidak ingin menunda2 tugas lagi,, dan aku tidak ingin inhall praktikum lagi.. cukuplah hanya satu kali aku merasakan membayar 50rbu hanya untuk sekedar mengukur2 panjang dan berat,, kawat,, kayu,, dan batu di laboratorium itu.. 


Pun kini aku telah benar2 menyadari betapa berharganya AHC ini.. Aku merasa sangat beruntung berada di sini,, berada di majelis ilmu bernama PP.wahid Hasyim.. dan berada di AHC,, rumah kedua bagiku.. tidak hanya kebahagiaan yang aku dapat di sini.. namun ilmu dunia dan akhirat semua ada di sini.. terima kasih Ya Robb,, telah memberiku tempat bernaung seindah AHC ini.. 


Dan di sini aku menemukan sosok semulia Bu Nyai yang membuatku kagum pada pada Beliau karena keindahan akhlaknya,, kelembutan hatinya.. rasa kagumku semakin bertambah kepada sosok wanita terhormat seperti Beliau..  tepat ketika pagi itu aku mengaji pagi dengan Bu Nyai seperti biasanya.. tidak biasanya,, Bu Nyai menanya2i aku tentang prodiku di kampus.. (dalam hati aku masih bertanya2 apakah bu nyai bisa membaca pikiranku atau hanya kebetulan semata ya..) Pasalnya akhir-akhir itu aku terbebani pikiran yang menjadi beban dalam hatiku ini mengenai prodiku.. masalah yang cukup pelik dalam hati ini mengenai pemikiranku,, aku merasa tidak sanggup menjalani jurusan pendidikan fisika ini.. aku bimbang,, aku kebingungan tidak tahu apa yang harus kulakukan.. namun sungguh kata2 Beliau cukup menenangkan hati.. hingga sebuah semangat baru seakan muncul dalam hati ini.. aku akan tetap bertahan dan berjuang,, demi sebuah cita2 sejak kecil dulu menjadi seorang guru..


tidak hanya itu aku menemukan mereka,, teman2ku.. Sosok2 yang memiliki bermacam2 mimpi dan cita.. bermacam asa,, bermacam rasa.. bermacam pribadi dan karakternya.. namun di sini kita belajar tentang keindahnya saling mengerti dan memahami,, saling menghargai dan toleransi,, indahnya menerima dan memberi.. hingga membuat kita menghargai hidup ini.. 


kita dipersatukan di dalam titian perjalanan hidup ini.. meski berbeda karakter kita,, meski berbeda cara pikir kita.. meski berbeda cara kita mengAgungkan Asma-Nya.. namun dalam hidup ini kawan,, satu cita dan tujuan kita sama.. mencari RIDHO ALLAH SWT..


Komentar

  1. KEREN mb hastin, kembangkan bakatmu mb....
    aku salah satu korban dari ngapakisasi di AHC nih, wonosobo kan emang semi ngapak, ngapaknya dikit-dikit hahaha semangat buat AHC !!

    BalasHapus
  2. makasih ary,, dah baca tulisanku.. :)
    jejak alamanda jg ya.. tetap semangat untuk berkarya..

    siip,, untuk AHC kita,, ayo jaga terus kekompakan kita bersama.. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG..

Tentang dua kata,, polos & lugu..

TENTANG SEBUAH BUKU "BERJUTA RASANYA"..