SEUMPAMA GAGAK KECIL..


SEUMPAMA GAGAK KECIL..

Ibu,, ketika aku meninggalkan rumah,, aku seumpama gagak kecil yang meninggalkan sangkarnya.. mencoba untuk terbang..


Ibu,, mengijinkanku mengepakkan sayapku.. mengijinkan aku mencoba meraih mimpiku.. meski ku tahu,, ibu mencemaskanku.. aku belum bisa terbang,, sehebat mereka merpati & rajawali.. aku hanya seekor gagak hitam kecil yang tidak bisa terbang tinggi.. aku tahu ibu mencemaskanku.. hujan badai dan angin yang ibu kira akan menghadangku.. namun aku yakin,, hujan pasti akan reda,, badai pasti akan berlalu dan angin pasti akan berhenti.. percayalah ibu,, meski rintangan menghalau,, meski cobaan mendera.. namun aku akan bertahan dengan 3h (hadapi dengan happy dan hayati)


Jika siang,, arah mata anginlah yang akan menunjukkan jalanku.. jika malam menjelang,, bintanglah penerang perjalananku.. Dan ketika kini aku meninggalkan sangkar..  ibu,, aku tahu betapa hidup penuh perjuangan.. aku tak selalu mendapatkan apa yang aku harapkan.. kadang aku tersesat dalam jurang yang dalam,, jurang itu bernama kemalangan dan kebimbangan.. dan aku sedih,, aku kebingungan.. merindukan ibu.. 


dan aku selalu ingat apa kata ibu bahwa  “Perumpamaan roda2 kehidupan itu seperti orang yang shalat,, kadang di atas yaitu ketika kita berdiri,, di tengah ketika rukuk,, dan kadang di bawah seperti ketika kita bersujud.. ketika berdiri,, itulah masa ketika kebahagiaan mendatangi kita.. ketika rukuk,, masa ketika semua berjalan seperti agenda,, tidak ada yang istimewa.. Dan sujud adalah masa ketika kesedihan menghampiri.. Namun kita harus selalu mengingat ALLAH SWT apapun keadaannya..” Itulah perumpaan yang dikatakan ibu mengenai hidup ini.. 


ketika sayap ini mengepak di antara awan putih dan birunya lazuardi,, aku merasa sangat bahagia.. aku dapat melihat hijaunya pepohonan dan birunya laut.. bahkan aku bisa melihat dengan dekat indah pelangi diantara air hujan dan sinar matahari yang membias menjadi warna elok pelangi.. semua yang tidak kuketahui jika aku masih dalam sepetak sangkar itu.. namun satu yang membuatku sedih,, aku tidak menikmati keindahan ini bersama ibu yang selalu setia menemani aku dan menjagaku.. ibu,, aku yakin ibu baik2 saja di sana.. jaga selalu kesehatan ibu.. maafkan aku,, untuk semua salahku.. maafkan aku,, belum bisa memberikan yang terbaik untuk ibu.. 


jika telah saatnya tiba,, maka kelak aku kan kembali dengan sesuatu yang membuat ibu bangga terhadapku.. Doakan aku ibu.. di sini aku selalu merindukan ibu,, di tengah perjalannanku meraih mimpiku demi menjadi seorang guru seperti ibu,, yang disayangi semua murid2nya.. dan aku tidak pernah lupa bagaimana tawa ibu menceritakan keluguan murid2 ibu.. dan untuk itulah aku ingin menjadi guru,, ingin membersamai mereka anak2 lugu yang mempunyai harapan dan cita2 tinggi.. membantu mereka meraih mimpi itu,, dan membantu menjadikan anak2 itu kelak berguna untuk nusa dan bangsa.. doakan aku ibu.. semoga kelak aku dapat raih mimpiku itu.. percayalah ibu,, aku akan melakukan yang terbaik,, dan biarlah ALLAH SWT yang menentukan segalanya..



Komentar

  1. kasih bunda menepis kabut kehidupan, hingga jalan terbentang terang. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. siip.. :)
      di sini,, meski aku jauh dari ibukku..
      namun kasih sayang ibuk tetap dapat kurasakan melalui setiap dukungannya,, setiap doanya..

      mbak eka,, ayo kapan mampir lagi ke wonosobo?? :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG..

Tentang dua kata,, polos & lugu..

TENTANG SEBUAH BUKU "BERJUTA RASANYA"..