(revisi) TRIPUISI : BEGITULAH BULAN MENYAYANGI BINTANG..


Begitulah Bulan Menyayangi bintang bagian pertama..(dengan diam)

Malam begitu sunyi..
Gelap,, hitam pekat lazuardi..
Meski ada bulan yang bersinar di balik hitam malam..
Namun bintang tidak ada di sana,, tak jua menampakkan sinarnya..
Dimanakah bintang,, bintang yang berkelip menyinari gelap sunyi..

bulan cukup memahami bahwa bintang terlampau tinggi,, terlampau jauh letaknya dari bulan..
bahwa sinar bintang terlalu indah dibandingkan diri bulan..
Bintang sinarnya sempurna pancarannya..
Sedangkan bulan tidak memiliki sinar,, hanya memantulkan cahaya matahari..

Mungkin bintang tidak tahu bahwa bulan menyayanginya..
mungkin bintang tidak tahu bahwa bulan memikirkannya..
mungkin bintang tidak tahu bahwa bulan merindukan untuk melihat sinarnya meski hanya dari kejauhan..
Mungkin bintang tidak tahu bahwa bulan tetap ada di sini dengan hatinya..
mungkin bintang tidak tahu..

Meski bulan pun tidak selalu menampakkan dirinya..
meski bulan tidak selalu menyapanya..
Meski bulan diam..
namun bukan karena bulan membenci bintang..
Begitulah bulan menyayangi bintang dengan sederhana..

Bulan tidak berharap apa2,,
Pun tidak berharap bintang membagi sinar pancaran keindahannya..
Bulan hanya cukup merasa bahagia di sini,,
bila bintang pun bahagia di sana bersama bintang2 yang lainnya..
Begitulah bulan menyayangi bintang dengan sederhana..

Meski mungkin bintang tidak tau bahwa bulan menyayanginya..
Biarkanlah bulan menjaga rasa ini,, menyimpannya rapat dalam hati..
karena bulan hanya bisa menyayangi bintang dengan diamnya..
menjaga rasa sayangnya dengan diam,, menyimpannya dalam diam..
dan biarkanlah hanya diri bulan dan Sang Maha Pencipta saja yang tahu..
bagaimana bulan menyayangi bintang dengan diam..



Begitulah bulan menyayangi bintang bagian kedua.. (mengapa bulan tak menampakkan diri)

Apa salah bulan menyayanginya..
Apa salah bulan menyayangi bintang  dengan diam..
Bulan masih menyayangi bintang..
Seperti sejak lama,, perasaan itu tidak berubah..
Bulan masih menyayangi bintang..

Meski bulan menghilang,, meski bulan seperti tak nampak lagi..
Namun bulan tetap menyayangi bintang dalam diam..
Tetap dalam diam..
Diam yang tak berujung..
Karena hanya dengan diam bulan berani menyayanginya..
Karena dengan diam bulan menghormati bintang..
Entah kapan diam ini akan berujung menemukan jawabannya..

Karena sebuah kabut bulan seperti beranjak pergi..
Karena sebuah kabut bulan tidak nampak..
Karena sebuah kabut bulan seperti tenggelam tiba2 di balik gelap lazuardi..
Karena sebuah kabut bulan seperti tidak berani muncul kembali..

Meski bulan seperti tiba2 pergi,, namun hatinya tetap sama..
Menyayangi bintang setulus hatinya..
Meski dengan diam..
meski dengan diam bulan menyayangi bintang..
meski dengan diam..
menghormati dengan diam..
karena bulan menyadari diri bulan bukanlah siapa2..
bulan menyadari seperti inilah seharusnya..
tetap dengan diam..
karena bulan bukanlah siapa2 maka beginilah seharusnya..
bulan menyayangi bintang dengan diam,, menghormati dengan diam..

Bolehkah bulan mempunyai sekelumit perasaan sayang itu..
Tetap menjaganya indah dalam diam..
Tetap menyimpannya rapat  dalam diam..
Meski menghormatinya dengan diam..
Begitulah cara bulan menyayangi bintang dengan diamnya..

Begitulah Bulan Menyayangi Bintang bagian Ketiga..(belum saatnyakah rasa ini..)

Menyayangi bintang dengan diam..
Menghormati bintang dengan diam..
menjaganya indah dalam diam..
menyimpannya rapat  dalam diam..

bolehkah bulan memiliki rasa ini..
salahkah rasa ini ditempatkan dalam hati..
bolehkah rasa ini terus ada di dalam hati ini..

bolehkah bulan memiliki rasa ini..
bolehkah bulan menyimpan perasaan ini..
bolehkah menjaga rasa ini..
meski dengan diam,, meski dengan diam..

rasa ini adalah sebuah ujian..
rasa ini entah bolehkah ada saat ini..
ataukah rasa ini harus menjauh pergi..
rasa ini tidak bolehkah terus ada di hati..
belum waktunyakah rasa ini ada di hati..

meski bulan telah sejak lama menutup buku..
namun diri bulan masih terhanyut rasa ini..
rasa ini tertawan dalam hati..
maafkan diri bulan,, memiliki rasa ini pada bintang..

haruskah bulan berusaha hapus seluruh rasa ini..
haruskah yang boleh hanyalah rasa kagum dan suka..
sebatas itukah ditempatkan dalam hati..
entahlah rasa ini bolehkah ada di hati yang rapuh ini..

belum tentu bintang adalah takdir bulan kelak ..
belum tentu juga bintanglah yang patut ia sayangi..
belum tentu pula bintang menyayangi bulan,, seperti bulan menyayangi bintang..

mungkinkah rasa sayang ini hanya patut untuk takdir bulan nanti..
hati ini harus sepatutnya utuh dan sepenuhnya terjaga..
untuk takdir yang disiapkan Sang Pemilik Hati nanti..
bukan dengan sisa2 kepingan hati..










Komentar

Postingan populer dari blog ini

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG..

Tentang dua kata,, polos & lugu..

TENTANG SEBUAH BUKU "BERJUTA RASANYA"..