KENYATAAN MIRIS NEGERI INI..


KENYATAAN MIRIS NEGERI INI..

Apakah yang kau temukan di tengah keramaian kota..
Lihatlah di sana,, ke arah perempatan lampu merah itu..
Diantara debu dan deru jalanan..
Kita menemukan banyak anak jalanan mengamen,, mendendangkan suara..
Mengharapkan sekedar uang untuk menghargai suara mereka..

Apakah yang kau saksikan di antara kebisingan kota..
Lihatlah mereka,, di pasar yang tidak pernah sepi lalu lalang orang..
di pinggiran tangga,, di pinggiran deretan kios2,, lorong itu..
Kita menemukan beberapa ibu2 dan anak2 yang meminta belas kasihan..
Menengadahkan tangan mereka..
Meminta sekedarnya..

Apakah yang kau lihat di dalam hiruk pikuk kota..
Lihatlah ke arah sana,, ke arah mereka..
Diantara asap kendaraan yang membumbung tinggi,, mencemari kota..
 Orang yang dikaruniakan Tuhan sedikit berbeda dengan kita..
Pendengaran,, penglihatan,, tangan dan kaki..
Mereka tidak memiliki salah satunya..
Namun mereka tetap semangat menjalani harinya..

Dan kau tonton di dalam televisi sana..
Beberapa orang kaya di gedung DPR sana..
Apa yang mereka lakukan..
Merampas uang rakyat yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka..
Apakah mereka tak punya hati,, tak punya nurani..
Sepertinya ya,,
Mereka tidak mau mendengarkan tangis dan keluh kesah rakyat mereka..
Mereka tidak mempedulikan bagaimana penderitaan rakyat mereka..
Mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri,, memperkaya diri mereka sendiri..
Tanpa peduli bahwa rakyat di sana kelaparan,, mengharap butiran nasi untuk bertahan..
Rakyat mereka yang tidak memiliki tempat bernaung,, untuk berlindung dari terik matahari dan hujan..
Apakah begini miriskah negeriku tercinta..
Sungguh ironi..

SAY NO TO "KORUPSI DI NEGERI INI"..

Komentar

  1. Weduhhh.. pujangga nian nich..!

    nice dech

    BalasHapus
  2. haduh,, aku masih amatiran mbak.. belum pantes dibilang pujangga.. hehe :D
    makasih mbak eka,, dah berkunjung ke blogku.. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG..

Tentang dua kata,, polos & lugu..

TENTANG SEBUAH BUKU "BERJUTA RASANYA"..