Jangan Panik Walaupun Sedang Pandemi Covid

Berada dalam sebuah wabah yang tidak hanya membuat sebuah desa menjadi korbannya. Akan tetapi sudah dalam lingkup dunia. Setiap hari melihat berita semakin bertambah korban meninggalnya.

Namun jangan pernah putus asa. Apalagi panik. Sudah saatnya untuk belajar bagaimana menimbulkan ketenangan di saat pandemi covid.



Apa itu virus Covid-19

Covid-19 adalah sebuah virus. Sering disebut juga Corona karena bentuknya mirip corona matahari. Mikroba yang hanya terdiri dari satu sel. Diselimuti oleh lemak yang mengelilingi permukaannya.  Virus ini bermutasi di dalam tubuh selama 14 hari.

Kemunculan virus ini pertama kali berasal dari negera China. Terjadi pada tanggal 17 November 2019. Virus ini menyebar begitu mudah seperti virus flu. Sehingga sudah memakan banyak korban yang mengidapnya. Menyerang system pernafasan manusia.

Virus ini pun sampai ke Indonesia. Dibawa oleh sejumlah turis asing yang berasal dari negeri zona merah Corona. Belajar dari Negara China dan negara lain yang sudah mendahului, pemerintah Indonesia dengan sigap berupaya menanggulangi. Pemerintah terus mengkampanyekan upaya yang harus dilakukan bersama. Agar virus ini tidak fatal penyebarannya.

8 Upaya Agar Tidak Panik Saat Pandemi Covid

1.       Selalu ingat pada Allah SWT
Virus ini telah diijinkan Allah untuk menyerang manusia. Tentu hal ini memiliki hikmah jika kita dapat merenungi. Tidak ada yang tidak baik, dari apa saja yang ditakdirkan oleh Allah SWT. Barangkali dengan virus ini kita dapat belajar tentang banyak hal. Daripada bingung dan panik pada takdir ini. Perbanyak ibadah, minta ampun atas dosa, perbanyak doa, serta pertebal  keimanan kita dengan belajar dari para ahli spiritual. Untuk mengetahui hikmah apa yang dapat diambil dari sebuah ujian yang besar ini. Kajian ilmu agama dapat dengan mudah kita dapatkan yaitu dari radio, teevisi, WA, youtube, aplikasi zoom, dsb.

2.       Terus bekali diri dengan ilmu
Agar kita lebih dapat memahami apa yang akan kita lakukan, maka dengan cara terus mencari informasi. Apa anjuran pemerintah. Apa perkataan para ahli tentang hal ini, misalnya ahli kesehatan seperti  dokter dan ahli virologi. Cari tau apa yang harus  dilakukan pada diri. Dengan bekal ilmu memadai tentu kita tidak akan bingung. Karena kebingungan dan kepanikan karena kuragnya ilmu.

3.       Ikuti anjuran di rumah saja.
Anjuran pemerintah untuk terus berada di rumah adalah sebagai upaya pencegahan . agar virus ini tidak makin meluas. karena dengan semua orang berada di rumah, tidak akan terkena. bagi yang merantau ke daerah zona merah, jangan pulang kampung untuk meminimalisir penyebaran. Untuk yang dari zona merah, patuh pada pemerintah untuk mengisolasi diri selama 14 hari dan memakai masker di dalam rumah, agar tidak terjadi penularan di dalam rumah.

4.       Menikmati kebersamaan dengan keluarga
Rumah adalah surga. Maka kita dapat mewujudkan hal itu dengan menghargai setiap kebersamaan di dalam rumah. Misalnya beribadah bersama, membersihkan rumah bersama, makan bersama, dan saling bertukar informasi sebagai bentuk pencegahan. Tentu akan membuat rumah menjadi semakin nyaman. Setiap anggota keluarga harus saling mengerti dan tidak egois.

5.       Jaga jarak apabila keluar dari rumah
Virus ini penyebarannnya melalui droplet orang yang membawa virus ini. Sehingga virus ini dapat terciprat dari penderita. Sedangkan virus ini tidak terlihat. Bahkan 80% orang yang terkena virus ini tidak bergejala atau disebut carier. Dia membawa virus namun tidak mengalami kendala kesehatan karena imun tubuhnya yang bagus. Sedangkan 20% sisanya mengalami gejala yang berat.

6.       Ikuti anjuran, menggunakan masker untuk semua orang
Masker baik itu yang sehat maupun yang sudah terpapar semuanya memakai masker. Karena ketidak tahuan diri apakah diri sendiri membawa atau tidak, maka lebih baik memakai masker. Jika masker bedah mahal, masih ada masker kain atau dapat dibuat sendiri dengan tutorial-tutorial yang ada di internet.

7.       Pola hidup bersih
Droplet dari penderita dapat menempel di benda apapun yang ada di sekitarnya. Baik itu di jalan maupun dimanapun yang ia lewat dan ia batuk, bersin dan berbicara. Sedangkan kita tidak tau siapa yang membawa virus dan yang meninggalkannya di suatu tempat. Sehingga anjuran untuk sering mencuci tangan agar ketika kita menyentuh benda yang ada virusnya. Virus itu akan mati. Karena virus itu permukaannya dari lemak sehingga dapat larut oleh sabun. Alangkah baiknya ketika masuk ke dalam rumah segera mandi dan rendam baju dengan deterjen. Membersihkan benda yang dibawa keluar dengan antiseptic atau desinfektan.

8.       Menjaga daya tahan tubuh
Bekali diri dengan ilmu menguatkan imun tubuh. Contoh upaya menguatkan imun tubuh antara lain:
a.       berjemur jam 8 sampai jam 11 siang selama 30 menit atau jam 14 sampai 16.
b.      Tidur siang agar mengistirahatkan organ tubuh terutama jantung.
c.       Menerapkan makan tepat waktu untuk mendukung kerja lambung.
d.      Tidur malam lebih awal dan jangan begadang.
e.      Mengonsumi rempah dan rimpang, seperti jahe, kunyit, secang,dll.
f.        Konsumsi vitamin C dosis tinggi 1000 mg per hari.
g.       Menerapkan ilmu kesehatan ala Nabi Muhammad misalnya Thibbun Nabawi: madu, habatus sauda dan kurma
h.      Buah dan sayur yang mengandung banyak vitamin
i.         Minum air putih yang banyak, terutama air hangat.
Upaya menjaga imun tersebut dapat disesuaikan dengan keuangan terbatas dimasa pandemic. Misalnya seperti anjuran Dokter Asep Hermana dari Kuningan. Untuk megganti buah yang mahal dapat mengonsumsi buah tomat.

Itulah yang dapat kita upayakan, daripada panik. Sedangkan hasil dari upaya atau ikhtiar serahkan kepada Allah SWT. Jika kita tidak terkena itu adalah harapan kita semua. Namun jika kita terkena, itu adalah penggugur dosa kita. Pun apabila kita wafat, maka memang sudah waktunya wafat atas ketentuan Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYO,, KENALAN SAMA WONOSOBO..

TENTANG SEBUAH BUKU "BERJUTA RASANYA"..

Tentang dua kata,, polos & lugu..