KERINDUAN MEMBAWAKU SAAT INI DI SAMPING IBU..
KERINDUAN MEMBAWAKU SAAT INI DI SAMPING IBU..
Setelah mendengar suara ibu dari
telepon yang kugenggam ketika itu.. aku pun memutuskan pulang ke rumah saat itu
juga.. karena suara yang kudengar tidak seperti biasanya,, serak dan batuk yang
terdengar samar menyertai kata yang terucap darinya.. meski berkali aku
bertanya bagaimana kesehatan ibunda.. namun beliau selalu bilang tidak
apa-apa.. “jangan khawatirkan ibu..” begitu katanya..
dalam hati aku masih tidak
percaya bahwa ibu baik-baik saja.. beliau selalu bilang begitu meski sebenarnya
tubuhnya sedang didera lara.. begitulah ibu.. tidak mau aku mengkhawatirkan
kesehatannya.. bagaimana diri ini tidak khawatir ibu,, sudah jelas2 suara ibu
berbeda dari biasanya..
hatiku tidak tenang.. galau sejak
tadi malam,, aku amat merasa bersalah karena kemarin aku lupa pada janjiku,,
untuk pulang hari kamis kemarin.. dan ternyata ibu menungguku dengan sabar di
rumah,, menantikan kehadiranku.. bagaimana tidak,, ibu khawatir anak gadisnya ini tersesat di
jalan seperti dulu ketika pertama kali pulang ke rumah dari rantauan menuntut
ilmu.. perjalanan yang seharusnya hanya ditempuh 3 jam,, justru menjadi 5 jam
perjalanan karena anaknya ini baru pertama kali naik bis dari jogja-wonosobo..
tidak tahu harus berhenti dimana.. alhasil 2 jam lebihnya habis di kota
magelang,, perjalanan mencari terminal kota.. mungkin untuk itulah ibu khawatir jika
anaknya ini pulang.. mungkin beliau takut jika aku naik bis dan tersesat di
jalan seperti dulu.. tidak ibu,, justru karena tersesat aku jadi tahu dimana
seharusnya aku berhenti.. begitulah bila malu bertanya,, sesat di jalan.. ya,, pepatah
itu benar.. malu bertanya,, sesat di jalan..
aku khawatir ibu,, apa ibu baik2
saja di sana.. biar aku sendiri datang membuktikan intuisiku.. apa benar ibu
baik2 saja seperti apa yang beliau kata.. Maka pagi itu aku sudah mantap untuk pulang
ke rumah.. Meninggalkan mata kuliah yang seharusnya besok kuikuti.. namun ternyata harus
membawa serta tugas kuliah yang belum terselesaikan.. meski sebenarnya aku
sendiri tidak yakin,, apa iya ketika pulang ke rumah masih ada semangat untuk
mengerjakan tugas2 itu.. tapi ya sudahlah,, yang terpenting saat ini bagiku
adalah di samping ibu.. membuktikan janjiku bahwa aku akan segera datang
menemuinya.. tidak mau aku melalaikan janji seperti janjiku untuk pulang hari
kamis kemarin..
mungkin benar kata kakak,, ibu
itu sudah sangat rindu melihat wajah anaknya ini yang sudah lebih dari 2 bulan
tidak pulang ke rumah.. aku pun begitu ibu,, aku sangat rindu ibu.. rindu
mencium tangan kanan ibu,, rindu memeluk pundak penuh kasih ibu.. yang kutahu
pundaknya selalu lelah,, keringatnya selalu menetes.. itu semua ia perjuangkan demi
kebahagiaanku di sini.. rindu berbagi cerita apa saja.. rindu tertawa bersama..
rindu belajar memasak bersama ibu.. banyak sekali yang aku rindukan bersama ibu..
***
***
hari ini hari jum’at.. inilah
kejutan kecilku,, aku datang ibu.. aku saat ini berada di samping ibu..
namun ternyata intuisiku benar,,
ibu tidak sesehat apa yang ibu kata.. tubuhnya lemah terbaring di pembaringan.. entah
telah berapa hari sakitnya mendera.. entah telah berapa hari ibu meninggalkan
tanggung jawab ibu sebagai pengajar di SD Kuripan sana.. SD yang letaknya sangat jauh dari rumah,, SD di atas gunung sana.. cepat sembuh ibu,, aku di sini
datang bersama kerinduanku pada ibu.. aku di sini di samping ibu,, anak yang
sudah lama tidak ibu lihat wajahnya..
senyum ibu menyambutku dengan hangat.. beliau berusaha bangkit dari pembaringannya.. justru ibu yang bertanya bagaimana keadaanku.. karena ibu tahu anaknya ini paling tidak tahan dengan dinginnya AC dari travel yang dinaiki..
aku pun tersenyum,, aku memang
merasa tidak enak badan setiap kali naik travel.. bagusnya mobil bercampur dinginnya AC dan bau parfum mobil
yang membuat kepala ini sangat pening.. maklum,, orang desa.. dan justru ketika
naik bis,, aku tidak merasakan kepala pening sama sekali.. padahal biaya naik
travel 2 kali lipat lebih mahal dari bis..
ibu yang tidak mempedulikan tubuhnya
yang masih lemah itu berjalan menuju ke dapur.. ternyata ibu membawa segelas air jahe untukku.. air jahe,, jamu bikinan ibu
sendiri.. jahe dan kecur yang diramu sedemikian rupa menjadi sebotol siap saji,, yang tinggal diseduh saja.. ibu,, ibu,, inilah salah satu
yang kurindukan juga.. ibu selalu membuatkan jamu kesehatan untuk keluarga.. entah sudah
berapa resep jamu dari PKK dan buku,, yang sudah ibu coba racik untuk aku,,
bapak dan kakak.. sepertinya sakit menahun yang dulu ibu derita yaitu
hipertensi,, membuat ibu lebih siaga pada kesehatan keluarga..
namun dedikasi ibu sebagai pengajar
menuntut fisik ibu terlalu terforsir pada tanggung jawab ibu hingga kelelahan
selalu membuat tubuh ibu lemah.. ibu,, jagalah kesehatan ibu.. jika aku sudah
kembali ke kegiatanku menuntut ilmu,, aku tidak ingin mendengar suara ibu
berubah parau seperti ini karena sakit yang ibu derita karena kelelahan.. aku
tidak ingin bu.. ibu tahu,, aku pulang ke rumah lagi tidak menentu,, mungkin 2
bulan ke depan.. itu karena aturan asrama yang menghendaki santrinya pulang 2
bulan sekali.. atau mungkin aku bisa pulang lebih cepat dari itu,, besok ketika
giliran pembuatan ktp elektronik yang mungkin segera sampai gilirannya ke dusun
siwatu.. InsyaAllah,, jika Allah masih mengizinkan raga ini merasakan nikmatnya
dunia..
ya,, pulang ke rumah adalah hal
yang paling menyenangkan untukku.. dimana aku bisa belajar memasak bersama
ibu.. memang hanya masakan sederhana,, sup, tumis, tegean, dan sebagainya..
dimana aku juga bisa merasakan
dinginnya udara wonosobo yang selalu kurindukan.. ASRInya wonosobo.. Aman Sehat Rapi Indah.. hujan yang selalu mengguyur diantara kabut yang samar terihat dari
kejauhan.. atau matahari terbit diantara gunung sindoro yang terlihat dari
celah jendela rumah.. atau kenikmatan tempe kemul yang panas setelah diangkat
dari wajan penggorengan.. itulah yang selalu kurindukan..
***
***
dua hari di rumah,, sudah membuat
pikiranku lebih segar,, lebih rileks.. bersiap menjalani agenda seperti biasanya..
Alhamdulillah,, ibu pun sudah berangsur sembuh.. lebih segar dari 2 hari lalu
ketika aku pertama kali datang..
sungguh berat hati ini
meninggalkan ayah dan ibu tercinta,, meninggalkan kota tercinta,, meninggalkan ASRInya
kota pariwisata.. namun ini adalah sebuah agenda,, kembali ke rutinitas biasanya.. kembali ke kota yogyakarta..
***
***
hastin sayang banget sm bapak n ibuknya..,.hehe ..salam sayang sm ortu kita.. :)
BalasHapus